
Muhaimin menjelaskan, jika seluruh kekuatan yang ada di NU dan PMII bersatu maka akan menjadi kekuatan perjuangan yang luar biasa.
Dia mengatakan, saat ini terjadi perubahan-perubahan dramatis di tingkat global dan nasional, misalnya perkembangan teknologi telah menyentuh segala sendi kehidupan, bahkan membalikkan kondisi dari maya ke nyata dan sebaliknya.
“Perubahan ini adalah cerminan dari kegagapan global dalam ideologi, ekonomi, agama, masuk semua ke Tanah Air. Ada yang keliling kampanye ide khilafah, bebas, dan di sisi lain, kelompok sekularisme kampanye tidak penting agama, kampanye LGBT, dan sebagainya,” ujarnya, dikutip dari antara.
Karena itu dia menilai, PMII dan NU tidak boleh tinggal diam dan harus “turun gunung” untuk menyempurnakan keadaan Indonesia di masa yang akan datang.
Hal itu menurut dia merupakan panggilan dan tanggungjawab untuk mengambil peran semaksimal mungkin di semua level, struktural maupun kultural, politik dan nonpolitik.
Dia menilai, PMII dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII memiliki ruang yang sangat luas untuk berperan lebih nyata.(qq)