
Selain itu pengurus harian DPP partai Golkar ini juga berharap Munas Golkar yang akan diadakan pada akhir tahun ini tidak menyisakan friksi berkepanjangan. Karena menurutnya beberapa tahun kebelakang Munas Golkar selalu meninggalkan friksi.
“Ya saya mengingatkan agar jangan sampai Munas 2019 beranak partai baru, atau mati dalam artian karir politiknya. Kemarin Munaslub mbak Titiek keluar bikin Berkarya. Jadi saya harapkan Munas 2019 tidak ada yang mati tidak ada yang keluar, semua bersatu,” ujarnya.
Menurutnya Munas Golkar 2019 ini harus ya tidak hanya diikuti oleh dua kandidat, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo saja. Perlu nama lain agar proses demokrasi dan kaderisasi di internal partai berjalan, apalagi menurutnya Golkar mempunyai kader kader potensial untuk memimpin partai berlambang pohon beringin ini kedepan.
“Di Munas sebelumnya jaman Novanto kan delapan calon, cuma yang masuk putaran dua, ada dua orang. Akom dan Setnov, tapi kan secara karir politik keduanya mati jadi harusnya sekarang banyak kader kader dimunculkan sebagai caketum,” tuturnya. (Red)