JAKARTA, harnasnews – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya, Nurul Arifin, menyatakan, sikap delapan partai politik parlemen yang menolak sistem proporsional tertutup bukan merupakan pesta politik maupun sekedar “hore-hore”.

“Kami tidak sedang pesta politik, kata “hore-hore” tidak tepat ya, kami tidak sedang bereuforia menghadapi satu tantangan ini,” kata dia, kepada wartawan usai diskusi bertajuk “Capres 2024 dan Cita-citanya untuk Indonesia” di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, sikap delapan parpol itu merupakan bentuk keseriusan. Lantas, ia pun menyatakan keprihatinannya karena publik tidak peduli dengan isu tersebut.

“Iya (serius) dong karena ini bukan cuma soal partai tetapi juga soal partisipasi rakyatnya. Saya merasa prihatin karena publik tidak merasa waspada dengan isu ini,” ujar dia.

Jika sistemnya tertutup, lanjut dia, masyarakat tidak akan mengetahui siapa calon anggota legislatif sehingga program-program yang ditawarkan juga tidak bisa diketahui.