Pandu Tua Hizbul Wathon Sukses Gelelar Jambore ke-2

Lansia pada saat ini, sambung Endra, pada umumnya tidak produktif, inklusi digital, menjadi beban, bahkan tidak bisa mendidik dan membimbing generasi mudanya.

“Oleh sebab itu, sesuai dengan visi misi pendidikan perserikatan Hizbul Wathon, kami mencoba melengkapi kekurangan pembelajaran pendidikan disekolah dengan pendidikan kepanduan Hizbul Wathon, sebagaimana merujuk Al-Qur’an Surat Annisa ayat 9 bahwa kita tidak boleh meninggalkan generasi yang bodoh dan lemah. Maka sedapat mungkin kita mengarahkan memberikan kemampuan skill yang muaranya pembentukan akhlakul karimah, sehingga kelak menjadi insan yang rahmatan lil’alamin”, paparnya.

Adapun tindak lanjut dari kegiatan Jambore tersebut, sambung Endra, akan dirumuskan dalam sesi Saresehan untuk kemudian direkomendasikan kepada seluruh gerakan kepanduan Hizbul Wathon diseluruh Indonesia.

Endra menambahkan, perkembangan kepanduan Hizbul Wathon ditanah air terbilang sangat pesat, “Tinggal 2 propinsi lagi yang belum dilantik yakni NTT dan Aceh, namun secara faktual kegiatannya sudah berjalan. Yang paling penting, karena kita ini organisasi gerakan, maka kita harus selalu bergerak dan menggerakkan”, pungkasnya.

Hizbul Wathon merupakan gerakan kepanduan yang paling tua di Indonesia, berdiri sejak 1918 (salah satu kadernya Jenderal Besar Soedirman), dan menjadi cikal bakal lahirnya Gerakan Pramuka.(Dodi)

Leave A Reply

Your email address will not be published.