Lanjutnya, apa yang dilakukannya adalah bentuk untuk mencari keadilan. Karena setiap warga negara berhak untuk mendapatkan keadilan.
“Apa yang kita lakukan ini bisa jadi contoh di NTB bahkan secara umum di Indonesia. Dan kami sudah berusaha, berdoa dan berikhtiar agar apa yang kami inginkan tercapai,” tukasnya.
Jarot mengakui bahwa dirinya sebagai pendatang baru di gelanggang politik pilkada Sumbawa. Meskipun demikian ia berdua bisa mengungguli pasangan lainnya.
“Alhamdulillah meski kami pendatang baru dalam politik pilkada sumbawa namun kami bisa mengungguli pasangan lainnya,” sambungnya.
Masih Jarot, pilkada Sumbawa adalah pilkada yang menjadi perhatian sebagian besar masyarakat di NTB. Karena sebelumnya tidak pernah menjual nama besar siapapun dalam melakukan sosialisasi.
“Orang bila kenapa tidak ada gambar prabowo di spanduk saya dengan tegas mengatakan kita masuk politik tidak perlu membawa nama – siapa – siapa dan hanya nama kita bedua (Jarot – Mokhlis ) saja yang kami jual. Namun, calon lainnya ada nama tokoh – tokoh lainnya,” katanya. (Hermansyah)
