
Pemda Didorong Kembangkan Infrastruktur Kota cerdas dan Berkelanjutan
Cara yang digunakan, lanjutnya, adalah seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya diwajibkan berbelanja kebutuhan bahan pokoknya di e-Peken. “Kami di Surabaya kurang lebih ada 13 ribu ASN, dan semua ASN ini sekarang wajib belanja lewat e-Peken,” kata Fikser, dikutip dari antara.
Ia menambahkan seluruh toko kelontong dan UMKM di Surabaya masuk di platform itu, dan pembayarannya semua berbasis daring, dan program itu dikontrol oleh Wali Kota Surabaya.
Pembicara lainnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan konsep pengembangan smart and
sustainable city di Kota Semarang tidak semata-mata hanya terkait pada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), melainkan juga pada pengembangan non-TIK.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memaparkan pengembangan program smart city di Indonesia dalam sesi kedua Pertemuan Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital secara virtual dari Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Menkominfo mendorong negara anggota G20 mengembangkan program smart city untuk menciptakan kota-kota yang mampu membantu masyarakat hidup lebih berkelanjutan dan produktif.
“Terdapat enam pilar yang menjadi dasar pelaksanaan program pengembangan smart city di Indonesia yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment, dan smart living,” ujar Johnny.
Dia mengatakan dengan mencakup enam aspek tersebut, kota-kota yang dipersiapkan untuk smart city diharapkan menjadi tempat yang cerdas untuk membantu keberlanjutan produktivitas masyarakat.(qq)