JAKARTA, Harnasnews – Pemerintah yang akan datang dipimpin oleh Presiden terpilih Jendral (purn) TNI Prabowo Subianto akan menghadapi tantangan terkait keamanan dikawasan Papua dan Laut Cina Selatan (Natuna), Peperangan antarnegara yang bersengketa di laut Cina Selatan (LCS) mungkin saja akan terjadi mengingat tensi konflik yang tidak kunjung reda.
Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, dinilai memiliki kemampuan untuk menterjemahkan visi-misinya terkait masalah keamanan kawasan seperti soal Laut China Selatan dan Indo-Pasifik secara luas dengan lebih komprehensif, substansial dan berdampak.
Menurut pengamat militer Wibisono mengatakan berbagai langkah kebijakan dan tindakan pemerintahan Prabowo akan meningkatkan peluang Indonesia dimasa depan.
“Ini adalah bukti bahwa memang Laut Cina Selatan masih akan menjadi hotspot, dan kedaulatan Indonesia di Natuna dan Papua harus dijaga, presiden Prabowo harus fokus dan serius,” ujar Wibisono dalam keterangan tertulisnya yang diterima Harnasnews, Jumat (10/5/2024).
“Indonesia perlu menjaga kedaulatan dengan menyiapkan personel TNI yang dipersenjatai dan diberikan perlengkapan yang mumpuni. Hal ini tentu tanpa mengesampingkan upaya diplomasi sebagai jalan damai yang terus disuarakan Indonesia, imbuh ketua dewan pembina LPKAN ini
“Diperlukan peningkatan anggaran untuk dapat secara berkala bisa mencapai level tersebut. Hal ini bukan berarti Indonesia mengesampingkan diplomasi, tetapi agar diplomasi kita bisa berjalan, diperlukan angkatan bersenjata yang dapat mengawal diplomasi Indonesia,” kata Wibi.
lanjutnya, perlu memperkuat pengamanan batas laut Indonesia yang berdekatan dengan kawasan Laut Cina Selatan dengan menambah alutsista, memperkuat personel hingga meningkatkan teknologi pengawasan teritorial.
“Bukan tidak mungkin pada masa depan akan berkembang menjadi konflik terbuka dan meluas, terutama dua kawasan ini,” pungkasnya. (Red)