Peran Kanim Pamekasan Dalam Pengawasan Orang Asing di Pulau Madura

“Sebab, setiap orang asing juga berpotensi memiliki “peran ganda” ketika beraktivitas di Madura. Hal tersebut dapat memberikan ancaman dari sisi keamanan wilayah, ketertiban sosial maupun ketenagakerjaan,” jelas Redi, Kamis, (2/8/18).

Dalam melahirkan rencana aksi dalam penguatan pengawasan orang asing di Madura, menurutnya, ada beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang dapat diambil di antaranya ialah, dilakukannya penguatan koordinasi antar instansi terutama entitas imigrasi khususnya yang tergabung dalam TIM PORA dalam hal ketersediaan data orang asing.

“Bila ada penyalahgunaan perkawinan campuran antara warga negara Indonesia dan orang asing terlebih dahulu dicek keabsahan dokumen pernikahan yang diberikan apakah sesuai dengan ketentuan,” ucap Redi.

Selain mekanisme kerja TIM PORA dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan di Madura, lanjut Redi, peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan dan penyelesaian konflik dan informasi orang asing yang melakukan aktivitas mencurigakan atau mengganggu ketertiban umum.

“Semua pihak harus terlibat dalam pengawasan terhadap orang asing, termasuk masyarakat. Sebab, keberadaan mereka (Orang Asing) masuk ke semua wilayah hingga tingkat dusun, sehingga perlu diawasi bersama,” ujarnya.

Keterbatasan personel Tim PORA memungkinakan harus adanya perluasan jaringan di antara masyarakat sampai di wilayah terpencil terutama di pulau-pulau sekitarnya. Selain itu, perlu adanya sinergitas dan kemitraan antara masyarakat, pemerintah, media massa dan lembaga terkait dalam memantau proses masuk dan keluar orang asing di Pulau Madura.

“Mari gotong-royong menjaga kedaulatan negara melalui pengawasan orang asing yang melibatkan seluruh elemen bangsa,” pungkasnya. (Phank).

Leave A Reply

Your email address will not be published.