Profile LO AL Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Marinir Hariyono Masturi M.Tr.Hanla, M.M, asal Salatiga

Nasional

Kolonel Marinir Hariyono Masturi M.Tr.Hanla., M.M.

Semarang, Harnasnews.com – Berdasarkan Skep Presiden Republik Indonesia Nomor 92/TNI/Tahun 2021, Hariyono yang tiga bulan lalu menjabat sebagai LO AL Kodam IV/Diponegoro secara resmi mendapat kenaikan pangkat dari Letkol menjadi Kolonel. Pelantikan secara resmi dilakukan oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Rudianto di Balai Diponegoro pada hari Jumat tanggal 1 Oktober 2021.

Kolonel Marinir Hariyono Masturi M.Tr.Hanla., M.M. yang lahir pada tanggal 2 Maret 1977 atau tepatnya 44 tahun yang lalu, anak dari pasangan suami istri Alm. Edy Soeparman dan Almh. Djoemini serta tercatat sebagai lulusan Akabri Laut Korps Marinir pada tahun 1998 mendapat gelar S1 Terapan .

Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI Rudianto memberikan ucapan selamat Kepada Kol Mar Hariyono Masturi M.Tr.Hanla.,M.M. (Foto:Ist/Bud))

Pendidikan dan kursus militer lainnya setelah itu adalah Diklapa I dan II Komando Tempur, Kursus Perwira Embarkasi, KIBI Milobs, Kursus Intelijen di BAIS, Kursus Applied Approach dan Sesko AL Angkatan 54 thn 2016.

Hariyono mengenyam pendidikan sipil mulai SDN 3 Tegalrejo Salatiga lulus 1989, SMPN 6 Tegalrejo Salatiga lulus 1992, SMAN 2 Salatiga lulus 1995, kemudian S2 Terapan di Seskoal dan melanjutkan S2 Manajemen di STIMA IMMI Jakarta serta saat ini menjalani pendidikan program S3/doktor Managemen di UKSW Salatiga.

Riwayat Jabatan atau karier di militer dimulai dari Danton, Danki sampai dengan Kasiops di Brigif 1 Marinir, Wadan Puslatpasrat di Kolatmar, Danyon Marinir XIV di Sorong, menjadi guru atau dosen militer di Kodiklatal dengan jabatan Kadep Opsdik di Puslatdiksarmil dan Dansatlat Pasrat Puslatmar serta saat ini menjabat sebagai LO AL Kodam IV/Diponegoro.

Riwayat penugasan selesai lulus dari Akabri tahun 1998, dengan pangkat Letda melaksanakan tugas di dalam negeri yaitu di daerah konflik Ambon tahun 1999 sampai tahun 2000, kemudian tahun 2001 sampai 2005 tugas tempur di Aceh Selatan, Aceh Barat dan Aceh Timur sampai terjadinya Tzunami di Aceh. Bertugas kurang lebih 1 tahun pada saat suasana di Papua barat memanas di tahun 2006 kemudian Hariyono menjadi Dansatgas Trisila melaksanakan pengamanan perairan wilayah timur on board di KRI.

Untuk Penugasan di Luar Negeri sebagai Pengamat Militer (Military Observer) di Darfur Sudan/UNAMID pada tahun 2010 selama 13 bulan, merupakan “pengalaman yang tidak terlupakan,” ujarnya.

Dari berbagai penugasan dari ujung barat sampai ujung timur negeri dan Luar Negeri, Hariyono mendapat beberapa Tanda Jasa antara lain, SL Kesetiaan VIII dan XVI thn, SL GOM VII, SL Dharma Nusa, SL Wira Nusa, SL Wira Karya, SL Wira Dharma, SL Dwija Sista, SL Veteran, SL Santi Dharma dan SL UN Medal.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.