PSBB di Jakarta Memasuki Periode Krusial, Warga Diminta Ikuti Aturan

Jika Tahap III Tidak Berhasil, Harus Damai Dengan Covid 19

Akibatnya, hidup mereka yang sudah susah, menjadi semakin susah. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sulit, sehingga sangat mengharapkan mendapat bantuan dari pemerintah.

Menurut aktivis yang akrab disapa SGY itu, untuk dapat menyukseskan PSBB tahap III, harus ada gebrakan besar yang melibatkan semua pihak yang terkait, termasuk masyarakat.

“Satpol PP sebagai penegak Perda, harus melaksanakan tugasnya dengan tegas dan tanpa pandang bulu. Dinas Kesehatan dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) lain yang terkait jangan lelah untuk memberikan imbauan. Dan masyarakat harus disiplin dalam mematuhi ketentuan PSBB,” jelasnya.

SGY mengakui, jika aparat Pemprov DKI telah berjibaku habis-habisan, namun masyarakat tetap abai dan tidak peduli pada protokol kesehatan, maka kesempatan untuk hidup normal seperti sebelum ada pandemi setelah PSBB tahap III selesai, akan terbuang percuma. “Karena itu, kuncinya juga ada di masyarakat,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Jakarta sempat menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Indonesia, sehingga provinsi ini menjadi yang pertama menerapkan PSBB.

Pada penerapan tahap I (10-24 April), PSBB tak sepenuhnya berhasil karena penularan tetap tinggi, sehingga diperpanjang pada 24 April – 22 Mei (tahap II), dan diperpanjang lagi untuk periode 22 Mei – 4 Juni. (tahap III)

Anies mengatakan, kurva penularan virus asal China itu saat ini telah mulai melandai, sehingga PSBB tahap III akan menjadi periode penghabisan. (sof)

Leave A Reply

Your email address will not be published.