Puan Didaulat Menjadi Panelis Pertemuan Ketua Parlemen Perempuan Dunia

Dalam isu tersebut, Puan menyatakan kontra karena kesetaraan gender dapat dicapai dengan partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki.

“Kita tidak perlu mengkontradiksi peran salah satunya, perempuan atau laki-laki. Asumsi perempuan lebih baik dari laki-laki di garis terdepan akan dipersepsikan laki-laki kurang kompeten,” ujarnya.

Menurut dia, yang dibutuhkan saat ini adalah akses yang sama antara perempuan dan laki dalam menangani pandemi COVID-19, dan semua harus diberi kesempatan berdasar merit atau kemampuannya.

Dia menilai perlu kebersamaan, solidaritas dan kolaborasi dalam penanganan pandemi, karena skala pandemi yang besar sehingga harus ditangani secara bersama-sama.

“Kita tidak perlu kompetisi antara laki-laki dan perempuan untuk berperan di masyarakat,” katanya.

Puan mengakui, perempuan telah memberi kontribusi besar dalam mengatasi pandemi, tidak hanya di Indonesia, perempuan mewakili hampir 70 persen garda terdepan layanan kesehatan di dunia, dan sebagian besar bekerja sebagai perawat.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.