Selain itu, Utami juga mengungkapkan bahwa, kegiatan ini juga menjadi salah satu cara melestarikan budaya bangsa dan mengangkat martabat bangsa di mata Dunia. Terlebih, acara yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat.
“Acara ini dapat menjadi sarana perekat dan pemersatu bangsa serta mampu menanamkan nilai nasionalisme bagi seluruh warga binaan, sehingga rasa cinta tanah air mereka akan semakin tinggi,” ungkap Utami.
Dalam menyukseskan pemecahan rekor dunia “The Largest Guinness World Record Poco-Poco Dance” ini, Dirjen Pemasyarakatan telah mengimbau kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan untuk melaksanakan persiapan dan latihan selama beberapa minggu.

“Persiapan dan latihan bertujuan guna mematangkan gerakan senam poco-poco agar menjaga kekompakan seluruh peserta,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Rekor MURI senam poco-poco WBP atau Narapidana ini diikuti lebih dari 250 ribu warga binaan di 303 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan 219 Rumah Tahanan Negara (Rutan) seluruh Indonesia. (Red/Phank).