
“Yang patut disyukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja,” kata Retno, dikabarkan dari antara.
Berdasarkan informasi pada hari Rabu (2/8), Otoritas Korea Selatan mengatakan bahwa korban meninggal akibat gelombang panas pada musim panas kali ini bertambah hingga 23 orang, lebih dari tiga kali lipat angka tahun lalu, ketika peringatan panas pemerintah menyentuh level tertinggi, yaitu “serius”.
Sebanyak 21 orang meninggal diduga akibat penyakit yang terkait dengan panas antara 20 Mei hingga akhir Juli, menurut keterangan pemadam kebakaran, sementara dua kematian tambahan dilaporkan pada hari Selasa.
Jumlah korban meninggal meningkat tiga kali lipat dari tujuh korban yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu. (qq)