Satgas Kecamatan Beberkan Fakta di Depan Pansus

Nasional

SUMBAWA,Harnasnews.com – Tim gugus tugas dari sejumlah kecamatan, menghadiri undangan Pansus Covid-19 DPRD Sumbawa, Senin (7/6) pagi.

Dalam pertemuan tersebut para tim gugus tugas ini, menceritakan sejumlah persoalan yang dialami oleh tim di lapangan.

Dari pantauan di lapangan, pertemuan itu dipimpin oleh Ketua Pansus, Syamsul Fikri. Didampingi Wakil Ketua Pansus, Nanang Nasiruddin. Pertemuan ini dihadiri oleh tim gugus tugas di sembilan kecamatan, plus dua desa. Dalam pertemuan, masing-masing tim mengutarakan apa persoalan yang dialami di lapangan. Baik itu terkait penanganan pasien di lapangan, koordinasi, hingga persoalan anggaran.

Antara lain seperti yang diutarakan oleh Camat Utan, Nawawi. Menurutnya, tidak jelas siapa yang menentukan seseorang itu positif covid atau tidak. Hal ini dialami pribadi olehnya. Saat anaknya mengalami kecelakaan tunggal dan harus dirujuk ke Mataram. Namun, anaknya harus menunggu selama lima hari setelah diswab, barulah bisa dirujuk ke Mataram. Namun, karena lamanya hasil tes keluar, anaknya meninggal dunia tanpa sempat dirujuk ke Mataram.

Selain itu, Kepala Puskesmas Alas, Bayu Atika Dewi memaparkan, tidak ada pemberitahuan dan petunjuk penggunaan dana covid bagi puskesmas dari kabupaten. Terutama terkait dana insentif bagi tenaga kesehatan. Dimana para tenaga medis mendapatkan dana insentif untuk penanganan pasien covid. Dana tersebut dikirimkan langsung ke rekening masing-masing.

Awalnya, petugas kesehatan tidak mengetahui perihal dana itu. Dana itu kemudian dibagikan bukan hanya bagi tenaga kesehatan. Dana itu juga dibagikan kepada pegawai, petugas kebersihan dan security di puskesmas setempat. Meski tidak secara tertulis, namun petugas kesehatan di Puskesmas Alas sudah menyepakati hal itu.

Namun, pihaknya sempat diciduk oleh aparat kepolisian terkait dana insentif itu. Mengingat, tidak ada petunjuk yang jelas terkait penggunaannya. Meski demikian, persoalan ini sudah selesai di Inspektorat.

Selain itu, tidak ada pelatihan bagi petugas covid di kecamatan. Contohnya saat ada warga yang meninggal karena covid. Namun pihak puskesmas tidak bisa memakamkannya. Akibatnya, warga mengancam akan membakar puskesmas.

Leave A Reply

Your email address will not be published.