Setjen MPR: Generasi Muda Harus Kritis Terhadap Layanan Lembaga Negara

Pada kesempatan itu, dia mengundang mahasiswa Unri untuk datang ke Gedung MPR di Senayan, Jakarta, karena banyak pelajaran bisa dipetik; tidak hanya soal sejarah, tetapi juga wisata pendidikan soal edukasi ketatanegaraan. Kunjungan mahasiswa itu pun bisa dilakukan secara daring dengan membuka situs maupun media sosial resmi milik MPR.

“Pada tahun 1996, saya pernah datang berkunjung ke MPR, ternyata (saat) itu menjadi langkah awal setelah saya lulus kuliah dan akhirnya saya kerja di MPR,” kata Indra, dilansir dari antara.

Selain Indro Gutomo, ada tiga narasumber yang turut menyampaikan pemikirannya pada sarasehan tersebut, yaitu Kasubag Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Yenita Revi, Kasubag Pemberitaan MPR Euis Karmila, dan dosen Unri Sri Erlinda.

Dalam paparannya, Sri Erlinda mengingatkan mahasiswa agar melek digital, apalagi saat ini banyak sektor yang dilakukan serba daring, demi perbaikan pelayanan publik di Indonesia.

Kemampuan mengadopsi kemajuan di era digital, lanjut Sri, harus dilakukan sejak dini karena mahasiswa akan menghadapi era emas bonus demografi di Indonesia Emas 2045.

“Bonus demografi akan menjadi kekuatan dan keuntungan bila bisa dikelola dengan baik. Tetapi sebaliknya, bonus demografi akan menjadi bencana bila usia produktif yang ada tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jadi, semua orang dituntut berjuang agar jadi individu yang tangguh,” ujar Sri Erlinda. (sls)

Leave A Reply

Your email address will not be published.