Sri Mulyani Ungkap Penyebab Realisasi Dana Desa Turun 22,6 persen

Tak hanya itu, Sri Mulyani menyampaikan kontraksi terbesar terjadi pada DID yakni sebesar 56,1 persen atau baru terealisasi Rp1,41 triliun (10,5 persen). Menurutnya, penurunan penyaluran karena pemda masih berupaya melengkapi persyaratan penyaluran.

Kendati demikian, penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mengalami kenaikan 17,3 persen dibandingkan tahun lalu atau terealisasi sebanyak Rp36,9 triliun atau 36,2 persen.

“Penyaluran DBH tinggi dikarenakan adanya penyelesaian kurang bayar tahun sebelumnya,” kata Sri Mulyani, dikutip dari antara.

Begitu juga dengan DAK nonfisik yang realisasinya mengalami peningkatan 24,4 persen atau realisasinya telah mencapai Rp61 triliun (46,6 persen).

Peningkatan realisasi juga diiringi penyaluran dana Otsus dan Daus DIY sebesar 2.952 persen atau telah terealisasi Rp6,04 triliun (28,4 persen) meningkat dibanding tahun lalu yang hanya Rp0,2 triliun (0,9 triliun). Peningkatan signifikan tersebut dikarenakan pemda menyampaikan permohonan dan telah memenuhi persyaratan lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sehingga secara keseluruhan penyaluran transfer ke daerah dan Dana Desa mencapai baru mencapai 37,5 persen atau Rp298 triliun terhadap total alokasi TKDD 2021, terkontraksi 2,8 persen dibandingkan tahun lalu.(q)

Leave A Reply

Your email address will not be published.