Terkait Kasus Berdarah di Bima, Begini Kata Polisi

Nasional

BIMA,Harnasnews.com – Kasus berdarah yang merenggut korban yang terjadi di Sondosia Kabupaten Bima Rabu (6/10) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti modus dan penyebab dari kejadian berdarah dan saat ini menjadi viral dan berita hangat Media.

Pihak Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Bima melalui Kabag OPS, AKP. Herman menyampaikan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus berdarah di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Bima yang menewaskan Korban Sri Yanti (12) akibat ditebas di bagian leher dan putus jari tangan kanan. Selain Sri Yanti, korban lain tragedi berdarah itu yakni Nursada atau Yeni (20), Mukmin atau Mul (15) dan Bripka. Suhendra selaku KSPK Polsek Bolo.

“Belum diketahui Motif kasus tersebut masih didalami,” kata Kabag Ops Polres Bima seraya menambahkan terkait hal itu polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mendapatkan sebab akibat dari kasus tersebut.

Saat ini tambahnya sudah tiga saksi yang dimintai keterangan terkait kasus tersebut dan semuanya merupakan warga setempat.

Selain itu kata AKP Herman sudah dimintai keterangan saksi – saksi, dan polisi juga sudah amankan barang bukti berupa sebilah perang yang digunakan terduga pelaku membacok para korban.

Dan untuk korban meninggal dunia kata Herman sudah dimakamkan di TPU Desa Sondosia sekitar pukul 17.20 Wita. Sementara korban lainnya masih diberikan perawatan intensif di RSUD Bima.

“Korban yang tewas di TKP sudah dimakamkan, tapi jenazah pelaku belum dimakamkan karena diminta pihak keluarga korban dan warga dikuburkan di desa tetangga,” ucapnya.

Sementara kata Kabag OPS, ikut juga menjadi korban salah satu anggota Polsek Bolo Bripka. Suhendra yang juga KSPK di Polsek setempat. Awalnya korban melakukan negosiasi dengan pelaku agar menyerahkan diri, negosiasi tersebut berhasil dilakukan dan pelaku menyerahkan sajam tersebut ke Bripka. Suhendra.

Usai negosiasi dengan pelaku kata AKP Herman puluhan warga yang marah melempar pelaku, karena pelaku panik kemudian merampas senjata atau pistol milik Bripka. Suhendra. Kemudian menembak dan tepat ke lengan Bripka. Suhendra.

“Melihat keadaan itu lama anggota lainnya melepaskan tembakan terukur hingga pelaku dapat dilumpuhkan,” jelasnya.

Saat anggota melakukan evakuasi terhadap pelaku untuk dibawa ke ruangan IGD RSU Sondosia, masyarakat melakukan penyerangan. Sehingga pada akhirnya, pelaku tewas dihajar massa.

“Pelaku tewas dipukul massa di halaman RSU Sondosia,” ungkap Kabag OPS. (Her/Jun)

Leave A Reply

Your email address will not be published.