
Hal itu terutama yang berkaitan dengan retreat agreement yang saat ini banyak dilakukan oleh Asia dengan komunitas ASEAN, maupun komunitas negara Eropa maupun Afrika atau antarnegara dalam diplomasi menyepakati rekrutmen.
Kalau duta besar dirasa kurang mumpuni, Aria menilai setidaknya atase perdagangannya dapat menjalankan tugas tersebut dengan baik.
“Standar kompetensi ini penting dilakukan bagaimana partai sebagai personal kader harus harus memahami (ekonomi bangsa). Kalau toh mengusulkan karena ini pejabat negara atau perwakilan negara harus sesuai dengan standar kompetensi,” kata pria yang juga menjadi politisi senior PDI Perjuangan itu, dilansir dari antara.
Sebelumnya, dalam debat kedua cawapres yang diselenggarakan di Jakarta Conventional Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12), Mahfud Md. mengatakan bahwa pihaknya akan memperbaiki dan memperketat sistem rekrutmen diplomat yang bertugas di luar negeri jika dirinya dan Ganjar Pranowo menang dalam Pilpres 2024.
Hal itu dilakukan agar Indonesia memiliki para diplomat andal sehingga dapat menjadi agen diplomasi ekonomi di negara-negara tempat mereka bertugas. Perbaikan kualitas para diplomat sangat penting dan berpengaruh untuk menarik para pengusaha agar berinvestasi di dalam negeri sekaligus mengoptimalkan ekspor produk dalam negeri.
Ia mengatakan bahwa Indonesia pernah memiliki diplomat dengan kualitas yang sangat baik pada masa lampau.
“Kalau sekarang ini, kadang ada titipan partai politik. Belum masuk, sudah bertugas, dia enggak ngerti,” ucap Mahfud. (sls)