Wagub Cok Ace Harap Sendratari Lembayung Kurusetra Jadi Pintu Pemulihan Pariwisata Bali

Sementara itu Konsulat Jenderal RI Agus Prihatin Saptono langsung dari KJRI Mumbai menyampaikan terimakasihnya atas dukungan pemprov Bali. ” Cerita Mahabaratha yang disajikan dalam bentuk sendratari adalah kisah epik yamg terus hidup hingga saat ini. Bukan hanya cerita namun berkembang jadi seni, film, wayang , drama dan lainnya.
Dasarnya cerita ini punya alur yang sama di indonesia dan india hanya dengan sentuhan kearifan lokal dan tentu sisi bahasanya,” Jelasnya

Agus berharap pertunjukkan ini bisa menjadi pertunjukkan yang mengesankan dan selalu diingat.” para personel yang turut gelaran ini semuanya menerapkan protokol kesehatan,” Pungkasnya.

Selain dilaksanakan secara virtual dan dapat disaksikan via youtube, Garapan sendratari oleh ISI Denpasar, Sanggar Bulan Dedari dan KJRI Mumbai ini dirancang dengan standar protokol kesehatan yang ketat seperti pembatasan jumlah audiens hingga wajib masker di lokasi acara. setiap rangkaian garapan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Contohnya para penabuh yang biasanya 45 orang dikurangi tidak lebih dari 25 orang.

Lembayung Kuruksetra Mahabharata dibagi dalam empat bagian. Pertama, prolog yang menggambarkan ketokohan seorang Bisma dalam Mahabharata, sebagai putra dari Prabu Santanu dan Dewi Gangga. Ia juga kakek dari Pandawa maupun Kurawa.

Bagian berikutnya dilanjutkan dengan perang antar bala tentara Pandawa dan Korawa, lalu perang Arjuna versus Bisma. Karena ketangguhan Bisma yang berada di pihak Kurawa, pasukan Pandawa pun sempat dibuat tak berdaya hingga Yudistira pun patah arang.

Lalu munculah Krisna menguatkan hati Yudistira. Krisna membeberkan bahwa Bisma punya kelemahan yakni Srikandi. Hanya Srikandi yang bisa mengalahkannya.

Pertempuran sengit di Medan Kurusetra berlanjut. Hingga pada suatu titik kereta kuda Arjuna yang didampingi Srikandi berhadapan dengan kereta Bisma. Melihat kehadiran Srikandi, Bisma kaget dan terlena. Dosa masa lalu pada Srikandi membuatnya merenung di medan laga. Krisna langsung memerintahkan Srikandi dan Arjuna membentangkan busur panah ke tubuh Bisma. Dalam hitungan detik, tubuh Bisma ditembus ratusan anak panah. Kekalahan Bisma mengubah angin kemenangan ke pihak Pandawa hingga akhirnya memenangkan peperangan. Sementara Bisma yang dianugrahi kemampuan menentukan waktu kematiannya, memilih menyaksikan perang hingga akhir dengan tersangga ratusan anak panah yang menembus tubuhnya.(VIDI)

Leave A Reply

Your email address will not be published.