Wujudkan Pembangunan SDM Melalui Pendidikan Vokasi, 87,66 Persen Siswa Lulusan SUPM Waiheru Terserap dalam Dunia Industri dan Dunia Usaha

“Kalian akan menghadapi tantangan dalam upaya menciptakan ataupun mencari lapangan pekerjaan. Tantangan-tantangan itu belum tentu dapat dihadapi dengan sekedar pengetahuan dan kompetensi keras atau hard competence atau hard skills yang diperoleh langsung melalui pendidikan akademik namun juga diperlukan kompetensi dan ketrampilan lain yang biasa disebut sebagai soft competence atau soft skill, seperti ketrampilan berkomunikasi, berorganisasi dan kepemimpinan dan berbagai ketrampilan lain. Semua proses kreatif, inovatif dan proaktif adalah modal besar yang mutlak dimiliki para lulusan untuk berhasil di dunia nyata,” tutur Riyanto.

Turut disampaikan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan lingkup KKP bersendikan 4 pilar utama, yakni learning to know, to do, to live together  dan to be. Keempat pilar tersebut ditujukan untuk membangun karakter unggul dan cerdas, dengan pengembangan pengetahuan (knowladge, Ketrampilan (skill), dan karakter (Caracter Buliding), serta sistem boarding school, kurikulum berbasis kompetensi, dan pendekatan pembelajaran teaching factory.

Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki karakter unggul dan memiliki kompetensi sehingga menjadi tenaga kerja profesional, memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat serta berkarakter baik, sehingga dapat menjadi kekuatan bagi pengembangan dunia usaha dan dunia industri kelautan dan perikanan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerja-sama antara DU/DI di bidang kelautan dan perikanan.

Riyanto pun berharap, melalui satuan pendidikan ini dapat dan mampu menghasilkan tenaga kerja dibidang KP yang bekualitas, profesional dan mampu bersaing di pasar tenaga kerja di dalam dan luar negeri, sehingga dapat mengantisipasi pesatnya perkembangan pasar global dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 disektor perdagangan, demikian juga dengan kesepakatan internasional lainnya seperti Asean Free Trade Area (AFTA), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA) dan berbagai kesepakatan lainnya, jelas menggambarkan tentang pentingnya pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

SUPM Waiheru Ambon adalah satuan pendidikan formal kejuruan menengah di bawah BRSDM KKP yang saat ini memiliki 4 (empat) Program Keahlian yaitu Nautika Perikanan Laut (NPL), Teknika Perikanan Laut (TPL), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) dan Teknologi Budidaya Perikanan (TBP). Seluruh program keahlian mendapatkan Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional, selain itu SUPM Waiheru Ambon telah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Berdasarkan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pola penerimaan peserta didik baru yang dilaksanakan di SUPM Waiheru Ambon menganut pola 44-40-16, dimana 44 persen diperuntukan bagi pelaku uatama (nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan dan masyarakat pesisir lainnya), 40 persen bagi masyarakat umum dan 16 persen bagi mitra.

Sejak 1986 hingga 2018, SUPMN Waiheru telah meluluskan sebanyak 2.651orang. Dengan serapan lulusan tersebar di perusahaan swasta dalam dan luar negeri, wirausaha PNS, TNI dan Polri, serta melanjutkan pendidikan.(Red/Dar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.