Ke Tawangmangu, Jangan Lupa Beli Salak Pondoh Lawu

Dari luasan lahan tersebut saat Ini ada lebih dari 5000 pohon Salak. Setiap bulannya Lilik bisa memanen rata – rata 1 ton buah Salak.

” Rata – rata hasil panen tiap bulan sekitar 1 ton dari 2 kebun yang saya kelola. Awal tanam dulu hanya sekitar 2000 pohon, tapi sekarang sudah di atas 5000 pohon, karena masing – masing induk sudah beranak 3-4 pohon” ungkapnya.

Hasil panen Salak tersebut habis terjual ke pedagang buah di Tawangmangu. Bahkan masih belum menutup permintaan pedagang. Mereka menjualnya di Pasar Wisata Tawangmangu.

” Setiap Minggu pedagang sudah menunggu hasil panennya. Hasil panen kebun kami belum mencukupi kebutuhan pedagang. Karena ternyata Salak Pondoh Lawu di gemari para wisatawan yang berkunjung ke Tawangmangu. Jadi masih besar peluang pasarnya jika ada yang mau berkebun Salak ” terang Lilik.

Harnasnews berkesempatan mencicipi Salak yang petik langsung di kebun. Memang rasanya manis ada asemnya sedikit, daging tebal, padat, tidak masir, dan kandungan airnya banyak. Jadi dengan kondisi alam yang berbeda dari tempat asalnya, memunculkan cita rasa sendiri yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Sebetulnya konsep wisata petik Salak di kebun bisa di lakukan Lilik, namun karena hasil panen belum bisa mencukupi permintaan pedagang sekitar, Lilik belum berpikir untuk melakukan itu.

Nah, bagi wisatawan yang berkunjung ke Tawangmangu, jangan lupa ya oleh-olehnya Salak Pondoh Lawu. Dijamin Segar sekali rasanya. Sangat recommended buat buah tangan keluarga atau kolega. Cj

Leave A Reply

Your email address will not be published.