Perang Dunia III di Depan Mata

Oleh: Wibisono

Penulis: Pengamat Militer Dan Pertahanan

Belakangan ini konflik antara Iran-Israel menarik perhatian publik di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang justru menyimpan rasa penasaran terkait bagaimana awal mula Iran serang Israel?

Untuk diketahui, sebelumnya Iran telah mengirimkan serangan kepada Israel sejak seminggu terakhir. Dikutip dari The Guardian, tercatat sudah ada lebih dari 400 rudal yang diluncurkan oleh Iran yang menargetkan wilayah Israel. Bahkan, terdapat kisaran 200 rudal yang dikirimkan dalam jumlah rentetan. Hal ini dilakukan oleh Iran menyusul serangan yang dikirimkan oleh Israel.

Lebih lanjut, serangan yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Iran telah menghilangkan nyawa sekitar lebih dari 600 orang dan melukai lebih dari 1.300 orang. Sebaliknya, rudal yang telah diluncurkan oleh Iran di Israel juga telah menewaskan sekitar 25 orang dan ratusan orang lainnya terluka.

Situasi global memasuki babak yang mengkhawatirkan. Setelah serangan udara Amerika Serikat menghantam tiga fasilitas nuklir strategis Iran, muncul laporan bahwa Dewan Keamanan Rusia bersama enam negara sekutu tengah menyiapkan respons militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam pernyataan terbaru yang mengejutkan, sejumlah analis mengungkap bahwa Rusia, bersama Cina, Korea Utara, Venezuela, Suriah, dan Belarus, disebut siap menyediakan dukungan militer penuh kepada Iran, termasuk potensi keterlibatan teknologi nuklir.

Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menyebut dalam kanal resmi Telegram bahwa “beberapa negara kini bersiap untuk memasok hulu ledak nuklir langsung ke Iran.” Meskipun pernyataan itu tidak merinci negara mana yang dimaksud, narasi ini segera memicu kekhawatiran luas di kalangan pengamat pertahanan internasional.

Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengumumkan perjalanan mendadak ke Moskow untuk mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Vladimir Putin, menyebut situasinya sebagai “serius dan membutuhkan keputusan strategis besar.”

Sementara itu, suasana di Timur Tengah memanas. Israel melaporkan serangkaian ledakan besar di beberapa titik sensitifnya hanya beberapa jam setelah serangan udara AS. Warga sipil mulai dievakuasi dari wilayah utara, dan siaran televisi setempat menunjukkan antrean panjang di pom bensin dan toko bahan makanan.

Militer Iran, melalui pernyataan singkat, menyebut serangan balasan ini sebagai “fase awal” dan menyatakan siap menggunakan segala instrumen pertahanan yang dimiliki.

Dalam konteks ini, referensi terhadap potensi eskalasi ke arah senjata pemusnah massal tidak lagi terdengar seperti ancaman kosong. Kondisi ini memicu kegelisahan luas di dunia internasional. Negara-negara anggota NATO disebut menggelar rapat darurat di Brussels, sementara Dewan Keamanan PBB hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Akankan perang dunia ke III akan dimulai?, mari kita simak perkembangan dinamika kedepannya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.