
Anggota DPR: E-Commerce Harus Prioritaskan Produk UMKM dalam Negeri
Barang seperti itu mesti diarahkan ke Gerakan Nasional BBI (Bangga Buatan Indonesia) sehingga lokapasar melakukan alih pengetahuan ke pelaku UMKM agar dapat memproduksi barang tersebut oleh pelaku UMKM dalam negeri.
“Sering kami mendapat laporan, dengan produk yang mirip dengan kualitas sama, produk lokal kalah bersaing pada persoalan harga. Kerap dijumpai, produk luar lebih murah sehingga rakyat Indonesia yang merupakan potensi pasar yang sangat besar cenderung memilih produk luar ini. Peran marketplace (lokapasar) ini yang mestinya mampu memberikan keberpihakannya pada UMKM dalam negeri,” ujar Nevi.
Sebelumnya, hasil survei digital Jakpat Special Report e-Commerce 1st Semester of 2021 menunjukkan bahwa konsumen Indonesia terbukti lebih loyal terhadap e-commerce karya anak bangsa.
Dalam survei yang melibatkan 1.054 responden di 25 provinsi itu, berdasarkan parameter Net Promotor Score (NPS), posisi Tokopedia di atas kompetitornya seperti Bukalapak, Lazada, JDID, Blibli dan juga Shopee.
Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda dalam keterangan di Jakarta, Jumat (3/9), menilai loyalitas pengguna Tokopedia yang lebih tinggi daripada kompetitornya menunjukkan bahwa platform tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan yang lain. Beberapa faktor itu di antaranya kelengkapan produk, harga, sistem pembayaran, hingga layanan pengiriman barang ke konsumen.
“Tahun lalu Shopee menjadi nomor satu, lalu sekarang Tokopedia mampu bersaing. Perpindahan konsumen ini karena Tokopedia gencar dalam melakukan program untuk menarik konsumen, salah satunya ongkir gratis yang berkolaborasi dengan Gojek,” ujar Nailul.
Dengan banyaknya e-commerce di dalam negeri, menurut Nailul, memang membuat persaingan e-commerce menjadi sangat ketat.(qq)