Anies Harapkan Seluruh Warga Jakarta Bisa Menikmati Air Bersih 

Menurutnya, Jakarta masih harus bekerja keras untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, mengingat cakupan layanan sampai saat ini belum mencapai 80 persen sebagaimana amanat peraturan yang berlaku. Permendagri menyatakan bahwa jika cakupan belum mencapai 80 persen maka keuntungan dari penyediaan air bersih harus dipakai untuk mencapai target cakupan. “Air baku yang mengalir ke Jakarta sebanyak 27.725 liter per detik. Kita masih kekurangan 13.000 liter per detik. Ini proyeksi sampai 2030. Apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai 100 persen,” sambung Priyatno.

Pihaknya terus mengejar kekurangan air baku 13.000 liter per detik. Pada 2024 diproyeksikan penambahan 7.200 liter per detik air baku. Untuk itu dibutuhkan biaya guna mengembangkan jaringan pipa melalui pembangunan SPAM komunal. “Hal ini dilakukan demi pemerataan pelayanan air minum,” tandasnya.

Ditambahkan Priyatno, pihaknya fokus pada wilayah yang kekurangan air baku. Di Kepulauan Seribu misalnya, di mana sangat minim sumber air permukaan. Ada beberapa pulau yang mengambil air tanah. Itu membahayakan sehingga mulai tahun 2019, dibangun Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).

“Sembilan dari 11 pulau sudah terlayani sistem penyediaan air yang memanfaatkan air laut. Berikutnya, ada tantangan-tantangan. Antara lain sengketa lahan yang menghalangi upaya memberikan sambungan pipa air langsung bagi warga yang tinggal di lahan berstatus sengketa dan keterjangkauan tarif air,” tukasnya. (Sof)

Leave A Reply

Your email address will not be published.