Antisipasi Teroris, Pemerintah Harus Bercermin Pada Era Soeharto

Ketua umum generasi muda berkarya (GMB) Andreas Nandiwardhana (kiri) bersama Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. (Foto: dok.harnasnews.id)

JAKARTA, Harnasnews.com – Satu pekan belakangan ini publik digegrkan dengan peristiwa sadis, yakni aksi teroris yang mengakibatkan gugurnya sejumlah anggota Polri dan masyarakat sipil.

Dimana, aksi pertama dilakukan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, Sejumlah anggota Brimob tewas ditangan narapidana teroris (napiter) setelah sebelumnya terjadi penyanderaan. Belum berganti minggu, peristiwa sadis kembali terjadi, seorang yang diduga teroris saat diamankan, menikam seorang anggota kepolisian hingga tawas.

Kemudian, masih hangat dalam ingatan kita, peristiwa bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh teroris terjadi di tiga Gereja di Suarabaya Jawa Timur, belasan orang tewas dan puluhan orang menderita luka-luka.

kemudian peristiwa itu disusul dengan pengeboman di Polrestabes Surabaya dan salah satu Rumah Susun di Sidoarjo. Tidak berhenti disitu saja, teroris juga melancarkan aksinya di Mapolda Riau. satu orang anggota polisi dinyatakan gugur san sejumlah anggota lainnya mengalami luka-luka.

Dari serangkaian peristiwa tersebut menggambarkan aparat kepolisian maupun badan Intelijen Nagara (BIN) dinilai kecolongan atas peristiwa tersebut. Sejumlah pihak pun mendesak agar pola pengmanan lingkungan bercermin pada era pemerintahan Soeharto.

“Dimana saat pemerintahan Pak Harto gangguan kamtibmas dapat terdeteksi sedini mungkin. Baik itu anmaman dari luar maupun dari dalam negeri,” ujar pengamat komunikasi politik, Dr Adi Suparto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima harnasnsews.com, Jumat, (18/5).

Selain itu, kata dia, konsidi TNI-Polri saat itu benar-benar memiliki wibawa. Meski dominasi kekuasaan sangat kental, akan tetapi konusifitas politik saat itu benar-benar terjaga dengan baik.

Untuk itu, Adi pun berharap agar pola pengaman yang dibangun pemerintahan saat ini dikembalikan seperti pada masa kepemimpinan Orde Baru. “Seperti menghidupkan kembali Siskamling, Kamtibmas, dan Babinkamtibmas, hal ini dilakukan guna mengidentifikasi lingkungan agar masyarakat merasa terlindungi dengan hadirnya mereka,” pungkas Adi.

Partai Berkarya Mengecam Aksi Bom Bunuh Diri yang Mengakibatkan Belasan Orang Tewas

Maraknya aksi teror yang belakangan ini mengguncang di sejumlah daerah seperti Surabaya,  Sidoarjo dan Riau,  mengundang keperihatinan sejumlah kalangan.

Sementara itu, menanggapi peristiwa aksi teror yang terjadi,  Partai Berkarya mengecam keras aksi teroris yang melakukan serangkaian aksi bunuh diri diberbagai tempat di Kota Besar di Indonesia.

Tindakan yang mengarah kepada pihak keamanan menunjukkan kelompok teroris makin melecehkan penegak hukum. Pemerintah didesak melakukan antisipasi dan tindakan tegas.

Leave A Reply

Your email address will not be published.