
APPHI Dukung Kebijakan Pemerintah Dalam Menambah Kuota Impor Daging
“Kendala lain di antaranya adanya iklim ekstrim. Jalur distribusi, truk sapi, pengapalan, suplai pekerja di negara produsen dan lainnya, masih mengalami hambatan untuk memulihnya pada efek pandemi 2020-2022,” kata dia.
Untuk itu, APPHI berharap adanya penambahan sumber sumber suplai yang dapat di import dari tempat rumah potong tambahan dari negara yang telah disetujui dan maupun dari negara lain, sehingga, realisasi importasi dan harga daging sapi akan menjadi lebih baik dan sesuai perencanaan dengan ijin yang didapat oleh anggota APPHI
Sementara itu, menurunnya tingkat ketersediaan atau stok daging sapi secara nasional dikarenakan adanya pembatasan pengiriman antar propinsi untuk produk daging dan turunan sapi lainnya.
“Dari perihal pembatasan pembatasan tersebut, perlu adanya kejelasan yang lebih baik antar instansi dan Pemerintah daerah agar pasokan daging aman konsumsi tidak terhambat dan mengakibatkan gejolak pada suplai dan harga,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengakui terkait dengan pengadaptasian terhadap sistem perolehan rekomendasi dan perizinan dengan sistem yang baru, ada beberapa poin berpotensi memperlambat proses izin importasi di tahun berikutnya.
“Perlu di cermati, keterlambatan atas perijinan dapat mengakibatkan shortage dalam suplai seperti yang dialami pada bulan Lebaran 2022 dimana harga-harga daging melambung menjadi cukup tinggi,” pungkasnya.