Ariza beralasan, perubahan data yang disesuaikan kembali dengan kategori penerima BST seperti adanya penerima manfaat yang meninggal dunia, pindah luar DKI Jakarta, perubahan status perkawinan, mampu atau tidak mampu secara ekonomi, penerima PKH/BPNT, dan memiliki penghasilan tetap.
“Mudah-mudahan dengan adanya BST dapat meningkatkan pergerakan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang lebih merata,” pungkas Ariza.
Untuk diketahui sebelumnya, Balkoters Talk yang diselenggarakan perkumpulan jurnalis yang berada dibawah naungan Koordinatoriat Wartawan Balaikota-DPRD, tidak lain sebagai salah bentuk edukasi kepada warga tentang Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan pemerintah DKI.
Tema dalam Balkoters Talk tadi ‘Efektivitas BST Dalam Menunjang Kesejahteraan Masyarakat Masa Pandemi’.
Adapun nara sumber yang ikut dalam Webinar Balkoters Talk, Wagub Ariza, Direktur Bank DKI Zainuddin Mappa, Kadinsos DKI Premi Lasari,
Anggota Komisi E DPRD DKI Rany Mauliani
dan Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah.(SOF)
