Bamsoet Dinilai Lecehkan Pemuda

Soal Generasi Muda yang Tidak Faham Pancasila

JAKARTA, Harnasnews.com – Belum genap 24 jam terpilih menjadi Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) sudah membuat pernyataan kontroversi dan cenderung tendensius. Dimana, mantan Ketua DPR itu mengungkapkan bahwa  banyak pemuda Indonesia tidak menyukai Pancasila.

Pernyataan ini pun mendapatkan reaksi beragam dari berbagai kalangan. Salah satunya pengamat politik yang juga aktivis 98,  Irwan Suhanto. Menurut dia, pernyataan Bamsoet sangat tendensius dan “ngawur”.

“Mengapa? karena sebagai ketua lembaga tinggi negara yang belum 24 jam terpilih, Bamsoet menciptakan opini sesat dan melecehkan pemuda,  bahwa seakan-akan generasi muda Indonesia menentang ideologi negara. Framing ini jelas merupakan tindakan berbahaya yang dapat mengurung kehendak politik dalam bingkai demokrasi, untuk kemudian dihentikan atas nama anti Pancasila,” ungkap Irwan kepada wartawan, Jumat (4/10).

Iwan menduga bahwa pernyataan Bamsoet sama seperti skenario pemberangusan HTI yang dimaksudkan agar setiap orang yang menentang pemerintahan dapat dengan serta merta dituduh pro khilafah. Menjadikan aktivitas pendukung khilafah kedalam organisasi tanpa bentuk jelaslah mempermudah siapapun terkena tuduhan tersebut.

Apa yang dikatakan Bamsoet menggunakan skema yang sama dengan tekhnik terbalik. Untuk menghentikan aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar, Bamsoet yang disaat demonstrasi lalu menjabat Ketua DPR, kali ini membuka frame-nya dengan kalimat “Pemuda Indonesia tidak suka Pancasila”. Tentu saja, kata Irwan,  setiap aksi demonstrasi kedepan dapat disangka anti Pancasila.

Pertanyaannya adalah, apakah Bamsoet sudah paham apa itu Pancasila? Sudahkah ia sendiri mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Apakah sejumlah anak-anak dari beberapa istrinya sudah paham Pancasila? Apakah kekayaan yang dimilikinya sudah dia manfaatkan untuk membumikan Pancasila?

“Jika belum, maka Bamsoet sedang mengarahkan moncong meriam kedepan wajahnya sendiri. Argumentasinya yang akan menjadikan MPR sebagai rumah ideologis yang akan menjadi penjaga Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi omong kosong jika Pancasila justru belum bisa dihadirkannya didalam rumah mewahnya sendiri,” ungkap Irwan.

Iwan mempertanyakan, apakah ketika ia menjabat apapun di republik ini, sikap-sikap Pancasilais sudah ia terapkan? Bamsoet seperti sedang memantulkan bola kedinding yang kemudian meninju wajahnya sendiri.

Leave A Reply

Your email address will not be published.