Bantuan KKP Tenggelam di Labuhan Alas

Bantuan eksavator ini merupakan Bantuan dari KKP RI yang di berikan kepada kelompok Tani tanah rentung. Namun saat ini bantuan tersebut tenggelam sekitar setahun yang lalu. (Herman /HNN)

SUMBAWA,Harnasnews.com  –  Bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diberikan kepada kelompok petambak garam di Kabupaten Sumbawa saat ini satu unit sedang tenggelam di Labuhan Alas Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.

Untuk itu wartawan Media ini mengkonfirmasikan tentang hal tersebut kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Dirmawan. Menurut Dir bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab dari kelompok.

“Bantuan tersebut langsung diberikan kepada kelompok oleh KKP. Dan kami (Dinas) hanya melakukan monitoring, “ungkapnya kepada wartawan belum lama ini.

Lanjut Dirmawan ada dua kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut. Mereka adalah kelompok tanah rentung ketuanya Muhammad Fauzi di Desa Motong Kecamatan Utan dan kelompok Dewa Butil ketuanya A. Rimin Desa Labuhan Bontong Kecamatan Tarano.

“Untuk bantuan eksavator yang didapat oleh kelompok tanah rentung saat ini masih tenggelam. Sedangkan bantuan milik kelompok dewa butil terus beroprasi, “terangnya Dirmawan kepada wartawan.

Menurut Dirmawan dan kami terus melakukan monitor terhadap bantuan tersebut. Karena sejatinya bantuan tersebut diperuntukan untuk membuat tambak garam yang berada di Kabupaten Sumbawa.

Seperti diketahui bahwa bantuan untuk gabungan kelompok tani garam di Desa Labuhan Bontong. Bantuan alat berat itu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2017 lalu. Bantuan itu dihajatkan untuk kepentingan kelompok. Namun, oleh Ketua Gapoktan A. Rimin tidak pernah transparan dalam pengelolaan bantuan tersebut.

Karena keberadaan dan peruntukan alat berat itu tidak jelas. Akhirnya dilaporkan ke Polres Sumbawa pada November tahun lalu.

Setelah itu, barulah alat beratnya dikembalikan ke Desa Labuhan Bontong. Karena keberatan masyarakat dan anggota kelompok, kemudian dilakukan musyawarah.

Akhirnya, masyarakat dan anggota Gapoktan mempercayakan Iswandi sebagai ketua.

Kemudian Iswandi menjabat sebagai Ketua Gapoktan pada akhir Agustus lalu. Saat peralihan, ketua sebelumnya hanya menyerahkan kunci beserta alat berat. Surat-surat mengenai alat berat dan pertanggungjawaban pengelolaan alat berat itu tidak ada. Setelah itu, pengelolaan alat berat kembali dilakukan oleh Gapoktan. Hasil pengelolaan satu bulan setengah, kelompok memiliki kas sekitar Rp 80 juta.

Selain itu, bantuan alat berat itu juga diberikan kepada kelompok tani garam di Kecamatan Utan. Namun, kini alat berat itu berada di Dusun Galung, Desa Labuhan Alas. Satu unit alat berat tersebut masih berada di dekat tambak milik warga setempat. Alat berat itu kondisinya tenggelam di dekat tambak. Kondisi ini terjadi sejak dua tahun lalu.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.