JAKARTA, Harnasnews – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengatakan, penurunan stunting difokuskan di 12 provinsi prioritas.

“Stunting penurunannya adalah di 12 provinsi prioritas yang kita lakukan secara gotong royong di semua kementerian atau lembaga dan kita mengadakan pendampingan keluarga di desa,” kata Suharso, di Jakarta, Senin.

Sebanyak 12 provinsi beserta perkembangannya itu, adalah Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan angka prevalensi stunting sebesar 35,3 persen, Sulawesi Barat mengalami peningkatan 35 persen, Nusa Tenggara Barat mengalami peningkatan 32,7 persen, Kalimantan Barat mengalami penurunan 27,8 persen, Sulawesi Utara turun sebesar 27,7 persen, Kalimantan Selatan turun 24,6 persen, Jawa Barat turun 20,2, Jawa Timur turun 19,2 persen, Jawa Tengah turun 20,8 persen, Sumatera Utara turun sebesar 21,1 persen, dan Banten turun sebesar 20 persen.

Dari keseluruhan provinsi, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat yang mengalami kenaikan angka prevalensi stunting.

Secara kumulatif, angka prevalensi stunting di seluruh Indonesia mengalami penurunan 21,6 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 24,4 persen.

Sebagai upaya penurunan stunting pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024, Bappenas menetapkan empat strategi. Pertama pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Kedua, perluasan cakupan Penyediaan Makanan Tambahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (PMT Bumil KEK) dan Balita Kurus. Ketiga, perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap.

“Imunisasi dasar lengkap itu ada hubungannya secara linear dengan potensi terkena stunting, jadi paling tidak, bayi-bayi bisa memperoleh imunisasi dasar dengan baik, sehingga terhindarnya itu lebih besar dibandingkan yang tidak,” kata Suharso, dikutip dari antara.