Demokrasi Terancam, Pilkada Gowa Dihadapkan Kotak Kosong

Menurutnya, masyarakat Gowa memiliki cara pandang terbuka dan berpendidikan. Sehingga apabila ternyata masyarakat dihadapkan pada pilihan kotak kosong seperti halnya yang pernah terjadi di Kota Makassar beberapa waktu yang lalu yang dialami oleh Dani Pomanto, maka sudah tentu rasa kecewa publik akan muncul karena hal tersebut.

“Semoga apa yang terjadi di tempat lain di Indonesia tidak terulang kembali terjadi di Gowa, apapun yang terjadi masyarakat Gowa harus bergandengan tangan dengan mengusung calon alternatif untuk menantang Incumbent yang saat ini berkuasa yaitu saudara Adnan Purichta Ichsan yang merupakan anak dari almarhum Ichsan Yasin Limpo yang merupakan mantan Bupati Gowa,” ujar Idrus kepada media ini, Senin (31/8/2020).

Idru juga berharap agar politik dinasti tidak terjadi di Gowa dengan melibatkan oligarhki politik. “Jangan karena alasan kotak kosong ahirnya masyarakat Gowa akan mengalami kemunduran demokrasi karena sejatinya masyarakat Gowa menginginkan perubahan kepemimpinan untuk mengelola Sumber Daya Alam yang melimpah yang sampai dengan saat ini belum dapat dinikmati untuk kemakmuran masyarakat, sebagaimana yang diamanatkan konstitusi,” tandas Idrus.

Oleh karena itu, Idrus mengimbau agar partai politik hendaknya dapat untuk menyeleksi kandidat yang ingin untuk melawan petahana sebagai alternatif terlaksananya momen demokrasi yang sehat.

“Karena keputusan apa yang diambil oleh partai politik menjadi catatan sejarah buat masyarakat Gowa kedepan degan memberikan pendidikan politik,” kata Idrus. (red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.