Dia menuturkan, kejadian seperti ini sudah berlangsung lama. namun karena dirinya hanya sebagai masyarakat kecil hanya bisa diam dan mengikut arahan saja. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar aparat penegak hukum turun tangan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Sumari selaku Kepala Desa setempat mengatakan bahwa terkait penyaluran dana bansos BPNT pihaknya hanya mengetahui saja. Adapun teknis di lapangan seperti apa dirinya tidak mengetahuinya.
Bahkan, kades tersebut mempersilakan media untuk konfirmasi langsung kepada Subur selaku Kesra dan Hadi. “Silahkan tanya langsing ke Pak Subur dan Pak Hadi biar jelas,” ungkap Kades.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) rawan penyelewengan. Untuk itu pihaknya meminta agar masyarakat tidak diam jika melihat ada penyelewengan dana bansos, langsung laporkan.
Sekedar diketahui, berdasarkan aturan terbaru penyaluran BPNT kini berupa tunai dengan disalurkan melalui PT Pos. Para keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi diharuskan menukarkan uangnya ke e-warung, namun juga boleh membelanjakan uang yang diterimanya untuk komoditas pangan yang sudah ditetapkan ke pasar tradisional dan warung sembako .
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menegaskan jangan main main akan terus mengawal penyaluran bansos hingga sampai ke warga yang pantas penerima. Untuk mengantisipasi bila ada temuan-temuan penyalahgunaan di lapangan, ia telah melibatkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) dari Kepolisian dan Kejaksaan.
Ia mengingatkan kepada oknum pendamping sosial, perangkat pemerintahan terbawah baik RT, RW atau Kelurahan dan siapapun yang berinisiatif mencairkan bansos dengan tujuan diselewengkan akan berhadapan dengan polisi dan kejaksaan. Menurut Risma, saat ini sudah banyak kasus bansos yang ditangani polisi dan kejaksaan di daerah,” tegasnya.
