
Diganti Dengan MLFF, Penggunaan E-Toll Bakal Dihapus Secara Bertahap
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, jika jenis transaksi pembayaran tol dan transportasi mendongkrak bisnis transaksi Brizzi. Pada kuartal 1-2022, BRI mencatatkan total transaksi uang elektronik mencapai Rp 1 trilliun.
“(Peralihan menuju MLFF) tentu akan memengaruhi kinerja Brizzi, mengingat saat ini penggunaan di tol dan transportasi mendominasi pemakaian Brizzi,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Hal yang sama diutarakan oleh EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn. Hera mengakui jika pembayaran jalan tol menjadi salah satu jenis transaksi terbesar uang elektronik BCA yakni Flazz. Hingga April 2022, bank swasta terbesar di Indonesia tersebut mencatat jika frekuensi transaksi Flazz mencapai 207 juta transaksi.
“Perseroan akan mengkaji semaksimal mungkin ruang gerak kebijakan tersebut terhadap komitmen memberikan nilai tambah dan layanan yang optimal bagi segenap nasabah dan masyarakat,” jelas Hera.
Siasat bank menjaga transaksi elektronik Diketahui BCA juga berencana menambah kerja sama penjualan dan memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu Flazz yang beredar dapat digunakan secara maksimal.
Selain itu, untuk dapat mempertahankan minat nasabah dalam penggunaan Flazz, BCA akan menawarkan kemudahan bertransaksi dan top up Flazz melalui BCA mobile.
“Kami berharap nasabah setia dapat memanfaatkan Flazz sebagai salah satu alat pembayaran untuk mendukung gerakan nontunai dan cashless society,” ucap Hera.
Sementara itu, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan jika sistem terbaru tersebut akan berdampak langsung terhadap penggunaan Mandiri e-Money.
Namun, Thomas tetap optimis jika nantinya transaksi e-Money akan tetap tinggi, karena transaksi uang elektronik semakin luas di masyarakat.
Saat ini e-Money tidak hanya dimanfaatkan untuk pembayaran jalan tol, melainkan juga pembayaran moda transportasi, parkir, dan jaringan merchant peritel besar.
“Kami tetap meyakini bahwa kebutuhan masyarakat dan transaksi uang elektronik yang cepat dan mudah akan tetap tinggi,” pungkasnya. (*)