Ditengah Covid-19, Petani di Desa Penyaring Terancam Gagal Panen

Nasional

SUMBAWA,Harnasnews.com – Sekitar dua ratus hektar lahan pertanian padi milik petani di desa Penyaring saat ini terancam gagal panen. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pasongkan air dari Bendungan Batu Bulan (BBB).

Perwakilan petani padi di Desa Penyaring Ahmad, L kepada media ini mengungkapkan bahwa karena kurangnya air Bendungan Batu Bulan yang mengaalir ke penyaring menyebabkan banyak petani akan mengalami gagal panen.

“Silakan dilihat sendiri kondisi padi milik petani saat ini. Dilokasi ini saja ada 80 hektar yang terancam gagal panen,”ungkapnya (29/4/2020).

Menurutnya, terhadap hal ini seharusnya pemerintah sigap dalam hal ini. Apa lagi sekarang musim corona.

“Sudah tidak bisa panen, corona lagi. Mau makan apa kita semua kalau seperti ini. Jika pemerintah tidak peka dengan kondisi petani di Penyaring mau kemana kami mengadu,”tandas Bang Mek sapaan akrabnya.

Tambahnya, biaya tanam dan perawatan saja tahun ini kami keluarkan ada sekitar Rp 11 juta. Jika gagal panen seperti ini lalu apakah pemerintah akan diam melihat kami petani seperti ini.

“Biaya yang kami keluarkan saja tidak sedikit yakni Rp 11 juta. Saya harap pemerintah perhatikan nasib kami sebagai petani,”harapnya.

Terpisah Kepala Desa Penyaring Abdul Wahab dihubungi media ini mengatakan bahwa dirinya sudah berusaha agar lahan pertanian di Desa Penyaring teraliri air dari Bendungan Batu Bulan.

“Siang malam kami bersama petani jaga air dari bendungan batu bulan. Namun meski demikian masih banyak juga lahan pertanian padi milik masyarakat yang belum mendapatkan pasokan air,”timpalnya.

Masih menurut Kades, bahwa jumlah areal padi milik petani yang akan terancam gagal panen karena kurangnya debit air mencapai dua ratus hektar.

“Jika kita lihat total lahan padi milik petani yang terancam gagal panen mencapai dua ratus hektar,”katanya.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.