Ditjen Perumahan Dapat Pagu Indikatif Pada 2023 Rp5,93 Triliun

“Ini harus kita selesaikan. Dari 300-an rumah susun yang lalu, ada 83 rumah susun yang akan kita lanjutkan, 66 tower di antaranya usulan dari aspirasi,” kata Iwan.

Sektor selanjutnya ialah pembangunan rumah khusus untuk penanganan bencana terutama di Sulawesi Tengah (Sulteng) sejumlah 2.484 unit dengan anggaran Rp404 miliar.

Di dalamnya antara lain ada pinjaman Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) guna penanganan lanjutan hunian tetap yang ada di Sulteng.

Kemudian untuk sektor Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)/rumah swadaya senilai Rp2,72 triliun dengan jumlah 103 ribu unit yang termasuk biaya perencanaan, pengendalian, serta monitoring dan evaluasi (monev).

“Untuk padat karyanya dari skema BSPS, nilai berdasarkan unit sebesar Rp2,45 triliun dari Rp2,72 triliun yang akan menyerap 206 ribu tenaga kerja,” ungkap Ditjen Perumahan.

Lalu, berkaitan dengan sektor PSU Rumah Umum sebesar Rp407 miliar guna membangun 27.825 unit dan lima lokasi PSU jalan akses perumahan untuk memastikan pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terus bisa meningkat dalam rangka menyelesaikan kekurangan perumahan (backlog) dan target program sejuta rumah.

Sisanya, lanjutnya, untuk sektor dukungan manajemen dan output non fisik hanya Rp519 miliar guna gaji, biaya operasional dan non operasional.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.