
Proses penghitungan atau rekapitulasi suara nasional masih akan terus berjalan sampai 22 Mei mendatang. Saat ini, proses hitung manual perolehan suara masih berada di tingkat kabupaten sampai 7 Mei mendatang dan akan dilanjutkan ke tingkat provinsi sebelum menuju ke penghitungan nasional yang tenggatnya 22 Mei nanti.
Terkait tenggat itu, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta KPU tak tergesa-gesa menuntaskan penghitungan dan sebaiknya mengutamakan keselamatan petugas. Ia menilai, jam kerja petugas harus dibatasi agar tak ada lagi yang harus meregang nyawa.
“Kalau orang disuruh kerja dari jam 8 sampai jam 12 malam, jam 9 sampai jam 12 malam, kelelahankan hanya untuk mementingkan tenggat waktu atau deadline ini sangat tidak manusiawi menurut saya,” tuturnya di Masjid at-Taqwa, Jakarta Selatan, kemarin. Menurut dia, harus ada penelahaan medis secara serius terkait kematian petugas pemilu tersebut.
Relawan Milenial Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin juga menggelar aksi keprihatinan menyangkut meninggalnya petugas, pengawas, dan aparat keamanan pemilu. Kita menilai pelaksanaan pemilu serentak 2019 perlu mendapat evaluasi. “Sebab, pemilu serentak yang pertama kali menyatukan pileg hingga tingkat kabupaten/kota dan pilpres itu malah memakan ratusan korban penyelenggara pemilu,” kata Jubir Milenial TKN, Deny Giovanno, kemarin.
Seperti Sandiaga, mereka juga menilai perlu ada perhatian terhadap jam kerja petugas KPPS. “Jam kerja enggak tentu, ada yang sampai 24 jam. Mereka diintai takut merasa hasil penghitungannya tidak sesuai jadi ada tekanan dari mana-mana. Mereka jatuh sakit karena tekanan mental,” ujarnya. (muhammad fauzi ridwan/eko widiyatno/bambang noroyono/rizky suryarandika/antara ed:fitriyan zamzami)

Anggota keluarga memperbaiki posisi foto Sudirdjo, seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu serentak 2019 yang meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di rumah sakit di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
DUKA PETUGAS PEMILU
PENYEBAB KEMATIAN*
Tanpa Keterangan 46,53 persen
Kelelahan 20,83 persen
Mendadak Sakit 20,13 persen
Serangan Jantung 6,94 persen
Kecelakaan Lalin 4,17 persen
Sakit Bawaan 0,69 persen
Perdarahan Melahirkan 0,69 persen
KEMATIAN TERBANYAK
JAKARTA 10 petugas
JATIM 39 petugas
JATENG 31 petugas
BANTEN 20 petugas
(Rep/Red)