JAKARTA (Harnasnews) – Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir menekankan pentingnya penerapan ekonomi Pancasila dan keumatan dalam pengembangan ekonomi syariah untuk pemerataan sekaligus mencegah disparitas pelaku usaha besar dengan kecil.

Demikian disampaikan Erick dalam laporannya pada acara Musyawarah Nasional VI MES tahun 2023, yang turut dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Jakarta, Minggu.

“MES harus berperan aktif melahirkan yang tidak ada menjadi ada, yang kecil menjadi menengah, yang menengah menjadi besar. Itu lah yang namanya ekonomi Pancasila, ekonomi keumatan, yang kita harapkan ke depan. Insyaallah kami pengurus MES akan berupaya maksimal untuk menjaga kesejahteraan dan pemerataan ekonomi yang ada di Indonesia,” kata Erick.

Erick yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan harapan agar Wapres dapat terus membimbing dan memberikan masukan untuk program-program MES yang sudah berjalan, maupun program ke depan agar pertumbuhan ekonomi 5 persen di Indonesia tidak diikuti peningkatan disparitas antara pelaku usaha syariah besar dengan yang kecil.​​​​​​​

Erick menginginkan MES ke depan terus aktif berkontribusi dalam mendorong pemberdayaan umat dan pengembangan usaha berbasis syariah.

“Kami berharap agar MES ke depan terus berkontribusi aktif dalam mendorong dan menjalankan program-program pemberdayaan ekonomi umat serta konsisten menjadi motor penggerak pengembangan usaha syariah,” ujar Erick.

Dia juga berharap agar kegiatan dan program kerja MES yang bermanfaat dan efektif dalam meningkatkan ekonomi syariah dan perekonomian nasional dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan sejalan dengan target pertumbuhan Indonesia 5 persen sampai tahun 2045.

Lebih jauh menurutnya, MES ke depan juga perlu mendorong dan mengembangkan teknologi dan transformasi digital di industri syariah, dengan harapan dapat membantu menghubungkan dan mendorong inklusi keuangan syariah yang lebih luas sesuai arahan Wapres.

“Terus meningkatkan kapasitas ekonomi dan keuangan syariah di antaranya melalui program-program pendidikan, pelatihan, sertifikasi dan pemberian beasiswa dengan mendorong peningkatan vokasi,” jelas Erick.​​​​​​​