Explore Wisata Alam Dan Budaya, Mengenalkan Batik Lokal Gerdu Dan Makanan Jawa Kuno

Salah satu tokoh membatik yang di kunjungi adalah Ibu Sutinah ( 68 ). Dia sudah mulai membatik sejak sekolah dasar. Jika di hitung berarti kurang lebih mulai tahun 60 an Ibu Sutinah sudah mulai membatik belajar dari orang tua nya. Ibu Sutinah adalah generasi ke 3 setelah nenek dan ibu nya.

Selama ini Ibu Sutinah melayani pembuatan/pemesanan Batik khusus dari pelangganya. Untuk menyelesaikan satu karya batik dengan kain ukuran +- 1,25 x 2 meter ibu Sutinah memerlukan waktu satu bulan. Setelah Batik jadi, pelanggan akan mengambil ke rumahnya.

Setelah diajak melihat praktek membatik Ibu Sutinah. Peserta di ajak untuk praktek membatik dengan imaginasi masing- masing Peserta. Proses belajar membatik yang di ikuti peserta mulai dari menggambar pola, men-Canting, mencuci hingga proses pengawetan hasil batik.

Usai praktek membatik, peserta diajak pula untuk membuat minuman herbal dengan bimbingan sejarawan dari Yayasan Sengkelat Jagad Lawu, Prasetyo. Minuman yang di buat adalah Kunyit Asam yang berbahan dasar, Kunyit, Asem Jawa, Cengkeh dan Gula Batu.

Berikutnya peserta di kenalkan dengan makanan Jawa Kuno, yang bernama Bronto. Bronto terbuat dari Ubi Madu yang di campur dengan Tepung dan Susu. Ketiga bahan di aduk menjadi adonan, kemudian dikemas dalam bungkus daun Pisang, setelah itu di rebus selama 5 menit di air yang sudah mendidih kemudian di sajikan dengan santan kelapa yang di olah dengan rempah – rempah.

Sebagai penutup  program, peserta diajak memasak masakan Jawa Kuno di salah satu rumah warga. Masakan Jawa kuno yang juga dii perkenalkan sejarawan, Prasetyo tersebut  bernama Sangkled. Yaitu Paha Ayam yang di masak dengan rempah – rempah Jawa.

salah satu Peserta acara , Ami , fari UPF Dr. Sardjito, Tawangmangu, merasa senang dan puas dengan program Walking Tour Lawu .

” Sangat menarik, meskipun nampak sederhana, namun didalamnya sangat mengesankan. Kita belajar banyak hal, dari mulai membatik, membuat makanan khas Jawa kuno, hingga menikmati sensasi pagi di pematang sawah” ujarnya. (Sunyoto )

Leave A Reply

Your email address will not be published.