Gandeng BBVET Maros, Gorontalo Tangani Penyakit Antraks

Akibatnya, tiga dari 23 orang yang mengonsumsi daging tersebut mengalami efek berupa luka dan secara klinis dinyatakan bahwa luka tersebut akibat bakteri antraks.

“Investigasi yang dilakukan dengan BBVET Maros ini menyangkut pengambilan sampel tanah lokasi kasus kejadian untuk dilakukan uji ulang,” katanya.

Sambil menunggu hasil uji Lab dari BBVET Maros dan sesuai Standar Operasional Prosedur(SOP) yang berlaku, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah melakukan langkah-langkah teknis berupa penangan kasus dengan melakukan vaksin dan pemberian antibiotic dan vitamin.

Ia menjelaskan, total hewan ternak yang sudah divaksinasi sampai dengan tanggal 29 Januari 2019? berjumlah 1,454 ekor sapi. Pelayanan akan terus dilaksanakan sesuai jadwal yang telah di sampaikan. (Ant/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.