Gelar Tes Urine, Kominfo Dukung Pemberantasan Narkoba
Dengan begitu, Farida menginginkan, Kemenkominfo dapat memberikan andil terbaik kepada lingkungan kerja sendiri dan negara Indonesia. Hal itu dapat terwujud jika tidak ada pegawai Kemenkominfo yang merusak dirinya sendiri dengan narkoba.
“Saya berharap tes urine ini akan diadakan dua tahap yaitu tahap pagi dan siang. Jadi kalau nanti ada yang belum bisa hadir hari ini, bisa kita lakukan di kemudian hari,” kata Farida.
Sedangkan Brigjen Polisi Johny Pol Latupeirissa menuturkan, Indonesia menjadi sasaran utama perdagangan dan peredaran gelap narkoba. Jelas kondisi tersebut mengancam diri sendiri, keluarga serta lingkungan masyarakat.
Berdasarkan data BNNP DKI Jakarta awal tahun 2018, sebanyak 600 ribu warga Jakarta, penduduk maupun pendatang, merupakan pengguna narkoba. Dari jumlah itu, ada 280 ribu jiwa warga Jakarta kategori usia 10 sampai 59 tahun mengonsumsi narkoba.
Kemudian mengacu kepada data penelitian BNN tahun 2017, angka penyalahguna narkoba di Indonesia berjumlah 3.340.000. Terbagi menjadi klasifikasi pekerja sebanyak 54 persen, pelajar 28 persen dan penduduk tidak bekerja yakni 22 persen.
Menteri Kominfo Rudiantara menilai narkoba bisa menjadi penghalang optimasi potensi bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada Tahun 2030 mendatang, juga menjadi satu isu strategis bagi Bangsa Indonesia yang perlu mendapat perhatian.
“Narkoba menjadi salah satu isu strategis bangsa, prevalansinya tinggi. Kita bisa lihat kebanyakan yang jadi pesakitan di Lembaga Permasyarakatan justru dari kasus-kasus narkoba,” ungkapnya.(Red/Ed)