Gojek Disarankan Keluar dari Zona Perang Tarif

Ojek Online

JAKARTA, Harnasnews.com – Pengamat menyarankan GoJek agar keluar dari zona perang tarif yang gencar dilakukan Grab dan tak terpancing untuk terlibat semakin dalam. Hal itu akan mengancam kelangsungan usaha serta menghambat inovasi dalam investasi teknologi.

“(Perang tarif berkepanjangan) sangat tidak sehat. Menggangu inovasi karena profit turun akibat banyak bakar uang di promo tarif dan dampaknya akan merugikan mitra pengemudi juga,” kata pengamat industri digital dari Universitas Indonesia, Harryadin Mahardika, di Jakarta, Minggu (3/3).

“Lihat saja, Gojek relatif lebih minim mendapat komplain,” ujarnya.

Sebaliknya, belakangan Grab malah cenderung dianggap menjalankan bisnis seperti tanpa kompromi oleh mitra pengemudinya. Hubungan yang terjalin dinilai tidak berjalan seperti kemitraan, bahkan malah terkesan terlalu kaku dalam operasionalnya. Akibatnya, lanjut dia, tak sedikit mitra pengemudi Grab yang bekerja setengah hati, sehingga berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan konsumen.

Oleh karena itu, Harryadin menyarankan Gojek untuk lebih fokus mengandalkan inovasi dan peningkatan layanan dibanding membakar uang  lewat perang tarif. Strategi ini diyakini lebih ampuh membentuk kesetiaan konsumen dan mitra pengemudi.

“Jadi tak perlu lagi terlibat perang tarif. Lagipula Grab juga tak akan mampu sendirian menguasai pasar Indonesia yang besarnya empat kali pasar Thailand ini,” kata dia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.