Harga Jual Tidak Sebanding, Pengusaha Ayam Potong Merugi Miliaran Rupiah

“Saat ini harga produksi atau modal ayam potong antara Rp18.300 per kg sampai Rp 19.300 per kg sedangkan saat dijual hanya berkisar Rp 14 ribu per kg. Jadi para peternak mengalami kerugian dari Rp4.000-5.000 per kg. Ini jadi problem besar untuk para peternak. Jika hal ini terus menerus, maka para peternak rakyat banyak yang akan gulung tikar,” kata Sugeng, yang juga merupakan juru bicara dari Peternak Rakyat dan Peternak Mandiri (PRPM) ini.

Sugeng menjelaskan, jika dikalkulasikan, kerugian para peternak bisa mencapai miliaran rupiah. Menurutnya dari 63 juta ayam potong, sekitar 20 persen dikuasai oleh pertenak rakyat. Jadi sekitar 13 jutaan. Angka tersebut dikalikan oleh berat daging ayam yang rata-rata antara 1,5 sampai 2 kg dan kerugian yang mencapai Rp 5000.

“Misalnya, 13 juta dikalikan 2 kg dikalikan Rp 5000 hasilnya Rp 1,3 miliar. Jadi peternak rakyat mengalami kerugikan sebesar Rp 1,3 miliar per bulan. Kalau hal ini dibiarkan, mereka bisa bangkrut,” ucapnya.

Anehnya, meski harga jual ayam di produsen mengalami penurunan namun harga ayam dipasaran malah mahal. Menurut sugeng, harga ayam di pasar mencapai Rp 32 ribu. Hal ini lantaran surat edaran Permendag Nomor 96/2018 tidak berjalan.

“Dalam Permendag ditetapkan sebesar Rp 20 ribu per kilogram untuk batas bawah dan Rp 22 ribu per kilogram untuk tarif batas atas. Namun kondisi saat ini, harga pembelian yang diterima peternak hanya Rp 14 ribu per kg. Sedangkan penjualan di konsumen mencapai Rp 36 ribu per kg. Selisih harganya sangat jauhkan. Kami mau surat edaran dari kemendag itu harus ditegakkan,” pungkasnya. (Daeng)

Leave A Reply

Your email address will not be published.