
Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu dari negara yang tengah mengalami bonus demografi. Di mana penduduk berusia produktif lebih besar jumlahnya dari pada penduduk berusia nonproduktif. Dengan besarnya populasi berusia produktif diharapkan dapat bermanfaat dalam mendorong pembangunan.
Untuk itu, Ilyas mengimbau anak muda agar memiliki akses pekerjaan yang layak sehingga dapat menangkap peluang bonus demografi. Kendati demikian, Ilyas menekankan pentingnya akses pada pelatihan khususnya yang bersifat berkelanjutan.
Ilyas mengungkapkan, bahwa dampak pandemi telah mendorong perubahan di berbagai sektor, termasuk digitalisasi. Semua negara termasuk Indonesia perlu mengembangkan kemampuan dalam sektor digital baik itu telekomunikasi maupun IT. Oleh karenanya pemuda Indonesia harus dapat menangkap peluang tersebut.
“Kita harus bisa mengembangkan keterampilan dari para pemuda di Indonesia supaya mereka bisa mengambil kesempatan yang ada. Jadi membuka peluang bukan hanya bagi para bisnis, tetapi juga bagi para pemuda untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam sektor ini,” jelasnya.
Ilyas menambahkan, di usianya yang ke-49 ini menjadi momentum organisasi KNPI untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia mulai berbenah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka menyongsong tahun 2045 mendatang.
“Di usia 49 tahun ini KNPI harus menyiapkan generasi Investor of Change Pemuda Indonesia. Meski berjalan sendiri, sebagai organisasi kepemudaan tertua di Indonesia KNPI harus bersama rakyat dan mengawal program pemerintah,” pungkasnya.