Istighosah,Dan Doa Bersama Tiga Pilar Jawa Timur Di Lapangan Apel Mapolda Jatim

SURABAYA,Harnasnews.com – Tiga Pilar Jawa Timur Laksanakan Istighosah Akbar dan doa bersama untuk Indonesia Damai yang dilakukan di lapangan Apel Mapolda Jatim , di buka oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Luki Hermawan, Minggu 5/10/2019pukul 06.00 WIB

“Istighosah  Jatim dengan hastag # tolakanarkis # tolakkerusuhan # jogo Jawat Timur.”

Hadir dalam giat tersebut Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Wisnoe Prasetya Boedi, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI  Bambang Ismawan ,Wakapolda Jatim Brigjen Pol  Toni Harmanto, Divisi Kostrad Mayjend TNI Tri Yuniarto, Komandan Guskamla II, Para Pejabat Utama Polda Jatim, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Kapolresta Sidoarjo,  Ketua DPRD Jatim,Pejabat di lingkungan TNI, Ketua PWNU Kyai Haji.Marxuki Mustamar, Jatim, Ketua MUI Jatim Kyai H.Abdulsomad,para masyarakat sekitar Surabaya sebanyak 8.000 orang.

Acara diawali dengan sambutan Kapolda Jatim yang menyatakan bahwa kita terima kasih masih bisa berkumpul untuk berdoa bersama dan semoga dari Jawa Timur ini kita berkontribusi  untuk ciptakan Indonesia damai. Terima kasih juga saya sampaikan kepada masyarakat  Jatim  yang telah berpartisipasi menjaga keamanan di Jatim dan begitu kepada TNI yang telah bersama Polri bahu membahu mewujudkan keamanan dan keutuhan NKRI,

Kemudian acara dilanjutkan sambutan Pangdam V Brawijaya, sambutan Gubernur Jatim, dan dilanjutkan istighosah dipimpin ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Tausiah oleh Prof Dr. KH Ali Azis, serta  sholat Istiqo’ dipimpin oleh Ketua MUI Jatim KH Abdusomad.

Sholat Istiqoh ,artinya  mohon kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan yang berkah agar kebakaran hutan lahan dan kekeringan akibat musim kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Indonesia segera berakhir serta bangsa Indonesia aman damai,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.

Khofifah mengatakan, sekitar 24 kabupaten/kota di Jawa Timur dilanda kekeringan. Akibatnya, selain warga kesulitan memperoleh air bersih juga mempengaruhi hasil produksi pertanian.

Untuk mengatasi kekeringan tersebut, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim terus berupaya melakukan dropping air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan. “Hingga saat ini, kami masih lakukan dropping air bersih pada masyarakat yang membutuhkan air bersih,” imbuhnya.

“Semoga hujan yang turun membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan air. Hasil pertanian, perkebunan, perikanan semuanya melimpah ruah,” tambah Khofifah.(Pril)

Leave A Reply

Your email address will not be published.