Kalapas Gelar Webinar Dalam Upaya Peningkatan Produksi Jagung dan Pemberdayaan Masyarakat

Nasional

SUMBAWA,Harnasnews.com – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sumbawa Besar Muhammad Fadli mengikuti kegiatan Webinar Upaya Peningkatan Produksi Jagung dan Pemberdayaan Masyarakat: Gerakan Tanam Jagung di Kebun Lapas 2021 yang digelar Kementerian Pertanian RI untuk menyukseskan program Ketahanan Pangan Nasional.

Kalapas bersama jajaran Seksi Kegiatan Kerja mengikuti webinar ini langsung dari Klaster Pertanian SAE Ai Maja.

Dalam pembukanya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi mengatakan bahwa kedepannya program ini harus benar-benar mengoptimalkan setiap jengkal tanah dan lahan yang ada agar lebih produktif.

Hal ini menurutnya dapat diupayakan dengan metode integrated farming atau tumpang sari, sehingga tak hanya monokultur yang didominasi oleh jagung.

Pada areal jagung tersebut lanjutnya, dapat diintegrasikan dengan tanaman lain yang usia panennya lebih pendek semisal kacang hijau, sayur dan lainnya. Adapun kendala terkait pemasaran menurutnya bukan sebuah masalah besar.

“Kasitau kami kalau kesulitan menjual (hasil panen), pasarnya banyak, terbuka lebar.” ungkapnya (21/7).

Suwandi juga menyataan pihaknya akan menyusun strategi bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mengawal terus warga binaan yang telah bebas dari Lapas agar dapat menjadi petani yang baik dengan membantu pengajuan kredit usaha serta memberikan bantuan benih.

Sementara itu Direktur Binapi Latkerpro Thurman Hutapea menjelaskan bahwa masih banyak Lapas dan Rutan yang masih bisa dimaksimalkan potensi lahannya, untuk itu dirinya meminta agar kuota untuk UPT Pemasyarakatan pada tahun selanjutnya daapt ditingkatkan.

Lapas Sumbawa Besar sebagai salah satu dari 13 UPT Pemasyarakatan yang ditunjuk sebagai pilot project program ini pada tahun 2020 lalu juga berkesempatan untuk menyampaikan laporan terkait pelaksanaan progam tersebut. Dikatakannya kendala utama Lapas Sumbawa Besar hampir sama dengan UPT lainnya, namun yang paling utama adalah ketersediaan air. Selama ini penanaman jagung masih terus mengandalkan curah hujan.

Berangkat dari kondisi tersebut Kalapas meminta kepada Kementerian Pertanian agar sarana pengairan berupa sumur bor dapat segera direalisasikan.(Man/R)

Leave A Reply

Your email address will not be published.