Kanim Seluruh Jatim Bagi-Bagi Ta’jil, Dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila di Bulan Ramadhan

“Sebaliknya, umat Islam pun patuh mengikuti hasil keputusan. Pemerintah dan rakyat bersatu. Perbedaan mereka tak dijadikan permasalahan yang berarti. Kepentingan bersama menjadi nomor satu. Ini merupakan pengamalan sila keempat Pancasila,” lanjutnya.

Selain itu, Zakaria juga menjelaskan bahwa, puasa mengajarkan peduli pada kesulitan orang lain. Puasa mendidik manusia untuk tidak rakus, bisa mengendalikan hawa nafsu (keinginan serakah). Puasa mengajarkan semangat berbagi. Karenanya, sangat dianjurkan bersedekah atau berinfak. Kewajiban zakat fitrah adalah manifestasi dari pendidikan kepedulian dan rasa simpati tersebut. Sebab, Zakat adalah pembelajaran bahwa kesejahteraan itu diuapayakan merata. Tak hanya segelintir orang yang menikmatinya.

“Puasa tak hanya mendidik kita menjadi saleh secara individual tapi juga saleh secara sosial. Sehingga lahirlah keseimbangan sosial. Dalam hal ini ibadah puasa menyampaikan pesan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Oleh sebab itu, menurut Zakaria, kegiatan bagi-bagi ta’jil oleh Kanim se-Jatim dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila ini, sangat bermakna bagi masyarakat, terlebih umat Islam yang sedang menjalankan puasa.

“Sebab, puasa mendidik dan melatih kita tentang nilai-nilai mulia yang juga menjadi lima sila dalam Pancasila,” terangnya.

Zakaria juga meminta kepada seluruh Kepala Kantor Imigrasi se-Jatim, dalam memperingati hari lahir Pancasila hendaknya tidak bersifat seremonial belaka, melainkan diisi dengan berbagai praktik kebajikan Pancasila sebagai wujud Implementasi kelima sila Pancasila dalam menjalankan tugas yakni dibidang keimigrasian.

“Sebagai wujud pengamalan Pancasila, kita harus menguatkan simpul-simpul persatuan dalam keragaman, menggalang semangat berbagi, dan bermitra dengan melintasi batas-batas identitas dan golongan,” pintanya.

Sementara peringatan Hari Lahir Pancasila dinilai Zakaria sangat tepat guna menguatkan komitmen kebangsan terkai empat pilar negara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Komitmen bangsa ini terhadap ideologi negaranya yakni Pancasila sedang teruji.

“Seperti, berbagai peristiwa politik di tanah air telah menimbulkan gesekan dalam masyarakat. Akibatnya, kepercayaan sebagian kita terhadap Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara menjadi melemah,” pungkasnya (Phank).

Leave A Reply

Your email address will not be published.