“Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Satu kesalahan dapat menyebabkan semuanya salah. Di era globalisasi saat ini, saat informasi begitu cepat menyebar dan meluas tanpa tahu kebenarannya. Satu kesalahan yang dilakukan oleh segelintir oknum, dapat menjadi framing sebuah institusi. Stigma dimunculkan sebab kemajuan teknologi turut andil mempercepat tersebarnya berita negatif ke seluruh dunia,” kata Fadil, dikabarkan dari antara.
Lebih lanjut Fadil mengatakan bahwa tugas kepolisian sejatinya adalah pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu azas pelayanan publik harus dijunjung tinggi. Azas tersebut meliputi transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, keamanan hak, serta keseimbangan hak dan kewajiban
Jendral polisi berbintang dua itu juga kembali menyampaikan tujuh pesan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh jajaran Polri yakni masalah gaya hidup, keluhan masyarakat terhadap Polri seperti pungli, represif, suka mencari-cari kesalahan.
Kemudian solidaritas TNI-Polri, kesamaan visi dan misi, penegakan hukum secara terukur dan objektif, komunikasi publik yang baik, serta kerja sama dengan elemen masyarakat.(qq)