Kemenkes: Penurunan Cakupan Imunisasi Picu Beban Ganda Pandemi

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Soedjatmiko mengatakan setiap tahun ada ancaman campak rubela dan difteri sejak 2007 sampai 2022. Ia menyebut ada 25 provinsi dengan peningkatan kasus rubela pada 2021.

Data Kemenkes juga melaporkan ada 571 bayi dengan kasus radang otak pada 2012 hingga 2017. Gejala yang timbul di antaranya demam, batuk, pilek, sesak, dan bintik merah.

“Ada juga kasus radang paru atau pneumonia sejak 2012 sampai 2017 dengan jumlah 2.853 bayi dan anak yang mengalami radang paru akibat campak,” katanya, dikutip dari antara.

Pemerintah berupaya mengejar ketimpangan cakupan imunisasi yang dengan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

BIAN terdiri atas dua kegiatan layanan imunisasi, yakni layanan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak dan rubela tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, dan layanan imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.