
Ada enam pilar transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan. Pilar pertama melalui transformasi layanan primer, akan dilakukan revitalisasi 300.000 posyandu dan 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia, yang difokuskan pada upaya preventif dan promotif hingga skrining kesehatan.
Pada transformasi pilar layanan rujukan, Menkes Budi memastikan semua rumah sakit di 514 kabupaten/kota memiliki alat kesehatan yang cukup untuk bisa melayani empat penyakit utama, yaitu jantung, stroke, kanker dan ginjal.
Sebagai contohnya dengan pemenuhan cathlab yang difungsikan tidak hanya untuk melayani jantung melainkan juga penyakit lain seperti stroke.
Transformasi pada sistem pembiayaan kesehatan melalui transparansi biaya kesehatan hingga kerja sama BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta.
Transformasi kelima adalah sistem SDM Kesehatan melalui pemenuhan jumlah dan kualitas dokter dan dokter spesialis, serta kemudahan akses pendidikan. Salah satunya adalah peningkatan jumlah beasiswa dokter spesialis dari 300 menjadi 1.500 beasiswa pada tahun ini.
Selanjutnya transformasi teknologi kesehatan, melalui program satu sehat. Diharapkan pada Desember 2023, 80 hingga 85 persen seluruh fasilitas kesehatan sudah terkoneksi dengan sistem Satu Sehat Kementerian Kesehatan.(qq)