Kemenperin Usul Tambah Anggaran Rp 2,57 Triliun untuk Dukung Industri 4.0

“Selama ini, dari lima sektor industri itu mampu memberikan kontribusi sebesar 60 persen untuk PDB, kemudian menyumbang 65 persen terhadap total ekspor, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut,” papar Airlangga.

Guna mendongkrak kinerja sektor-sektor manufaktur tersebut, diperlukan tenaga kerja yang berkualitas sesuai kebutuhan dunia industri saat ini. Apalagi, potensi Indonesia akan didukung dengan bonus demografi selama 15 tahun ke depan, di mana usia produktif mendominasi dari jumlah penduduk. “Tentunya kondisi ini dapat memacu kinerja ekonomi nasional semakin tumbuh maksimal,” imbuhnya.

Salah satu langkah prioritas nasional yang tengah dijalankan Kemenperin adalah membangun SDM industri yang terampil. “Kami telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan SMK di beberapa wilayah Indonesia,” ungkap Menperin.

Hingga tahap keenam peluncuran program pendidikan vokasi tersebut, Kemenperin mampu melibatkan sebanyak 618 perusahaan dengan menggandeng hingga 1.735 SMK. “Upaya yang kami lakukan ini sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK,” jelasnya.

Di samping itu, Kemenperin terus mendorong pondok pesantren di seluruh Indonesia menjadi ekosistem dalam penumbuhan wirausaha industri baru melalui program Santripreneur. Upaya ini sebagai salah satu strategi nasional yang tengah dijalankan untuk memasuki era revolusi industri keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Dalam implementasi ekonomi digital itu yang penting di antaranya adalah membangun ekosistem. Jadi, pondok pesantren ini yang perlu kita bidik karena memiliki basis dan potensi besar untuk menggerakkan perekonomian nasional,” terangnya.(Red/Dar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.